Selasa, 23 Februari 2010

Sebuah renungan...

"... dan Allah Mengambil kesaksian terhadap roh mereka (seraya berkata), "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab, "Betul (Engkau Tuhan kami), kami bersaksi." (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari Kiamat kamu tidak mengatakan, "Sesungguhnya ketika itu kami lengah terhadap hal ini." (Al-A'raf 7 : 172)
.
Begitulah roh dari manusia bersaksi. Namun, tidak banyak yang menyadari bahwa kesaksian mereka merupakan suatu komitmen untuk bertaqwa kepada Allah yang berarti mentaati perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. "Belum mendapat hidayah", menjadi alasan banyak orang. Kata Ustadz Bayu S. Wibowo waktu saya mengikuti sebuah kajian, hidayah adalah bertemunya keinginan kita dengan kehendak Allah. Saya setuju dengan pendapat seseorang yang menyatakan bahwa hidayah itu sudah ada dari dulu dengan turunnya Al-Qur'an, manusianya saja yang tidak menjalankan. Manusia tidak merespon hidayah, kalo versinya Ustadz Ja'far Aziz. Seharusnya dengan adanya Al-Qur'an, manusia berusaha untuk membaca, mempelajari, memahami, sampai dengan berkehendak untuk menjalankan. Mungkin itu yang dimaksud dengan merespon hidayah.
.
"Dan ikutilah sebaik-baik apa yang telah diturunkan kepadamu (Al-Qur'an) dari Tuhan-mu sebelum datang azab kepadamu secara mendadak, sedang kamu tidak menyadarinya. Agar jangan ada orang yang mengatakan, "Alangkah besar penyesalan atas kelalaianku dalam (menunaikan kewajiban) terhadap Allah, dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang memperolok-olokan (agama Allah)". Atau (agar jangan) ada yang berkata, "Sekiranya Allah Memberi petunjuk kepadaku tentulah aku termasuk orang-orang yang bertaqwa". Atau (agar jangan) ada yang berkata ketika melihat azab, "Sekiranya aku dapat kembali (ke dunia), tentu aku termasuk orang-orang yang berbuat baik". Sungguh, sebenarnya keterangan-keterangan-Ku telah datang kepadamu, tetapi kamu mendustakannya, malah kamu menyombongkan diri dan termasuk orang kafir." (Az-Zumar 39 : 55-59)
.
Istilah penyesalan selalu datang belakangan memang benar. Ketika menghadapi hari Kiamat, manusia banyak yang akan menyesal karena telah melanggar kesaksiannya sediri, seakan-akan mereka ingin diberi kesempatan turun ke bumi lagi untuk memperbaikinya. Namun semua itu sia-sia.
.
"... Mereka memiliki hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka memiliki mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengarkan (ayat-ayat Allah). Mereka seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lengah." (Al-A'raf 7 : 179)
.
Astaghfirullah...
Semoga kita tidak termasuk orang yang merugi dan menyesal di hari Kiamat nanti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar