Senin, 25 Oktober 2010

Satu bulan pernikahan

Hmmmm... sudah satu bulan lebih aku ngejalanin peran baru sebagai seorang istri. Satu bulan pertama ini kami isi dengan kebahagiaan. Mudah-mudahan jika diawali dengan kebahagiaan, InsyaAllah seterusnya hidup kami selalu diliputi kebahagiaan. Banyak hal-hal lucu yang kami alami berdua, ya, berdua. Karena sekarang kami bukanlah makhluk individu yang bisa melakukan apapun semaunya. Segala sesuatu yang kami lalukan, sekarang harus bisa dirasakan berdua. Tapi itulah nikmatnya, saling berbagi, saling memahami dan saling mengerti. Mungkin di awal-awal pernikahan muncul perbedaan yang baru kami ketahui, entah itu kebiasaan, kesenangan, atau cara berpikir. Justru itu yang dinamakan belajar, toh kami berdua bukanlah orang yang sudah berpengalaman dalam menikah! hee... Alhamdulillah kami adalah orang yang sama-sama mau belajar, jadi ketidaksempurnaan itu wajar.
.
Satu bulan pertama kami menyiapkan tempat tinggal baru. Sejak awal kami sepakat untuk memiliki tempat tinggal yang terpisah dari orang tua masing-masing, tujuannya untuk belajar mandiri dalam berumah tangga. Alhamdulillah keluarga kami pun gak melarang, malah membantu mencarikan rumah dan pindahan. Tapi, namanya juga anak-anak baru dewasa, setiap minggu kami selalu pulang ke rumah orang tua. Alhamdulillah rumah kedua orang tua kami tidak berjauhan, jadi bisa selang-seling tidurnya di rumahku atau rumah suamiku.
.
Satu bulan pernikahan, aku merasakan bahwa "menikah adalah separuh agama" itu benar. Dimana setiap detik waktu yang kita berikan untuk suami adalah ibadah, setiap pakaian yang kita cuci lalu setrika dengan tangan sendiri adalah ibadah, setiap gelas dan piring kotor bekas makan suami yang kita cuci dengan tangan sendiri adalah ibadah, setiap peluh yang kita keluarkan saat bekerja dengan niat mencari rejeki untuk keluarga adalah ibadah. Begitu besar pahala yang Allah berikan dan lipat gandakan bagi suami istri yang melakukan segala sesuatu dengan niat ibadah untuk keluarga.
.
September, 2010