Senin, 18 April 2011

Melihat rejeki Allah di setiap peluang



Miris mendengar cerita seorang teman yang bekerja di daerah Sudirman dengan gaji 700 ribu rupiah per bulannya, belum lagi dipotong bayar kosan 400 ribu rupiah per bulan. Sisa uang 300 ribu rupiah harus cukup untuk membiayai transportasi dan makan selama sebulan. Masih bersyukur karena ia punya teman satu kos yang kadang ditumpangi untuk berangkat dan pulang kerja, itu juga kalau kebetulan mereka bisa berangkat bareng. Belum lagi ia harus menahan rasa lapar karena kehabisan uang.


Lain lagi cerita teman yang bekerja sambil kuliah, dengan gaji satu juta per bulan sebagiannya habis untuk bayar cicilan pinjaman uang kuliah. Belum lagi masih ada adik yang harus dibiayai sekolahnya. Hidupnya bergantung dengan kebaikan penjual makanan di kantin yang sering ia hutangi sebelum mendapatkan gaji. Tapi bersyukurnya ia sering mendapat proyek dari pekerjaannya dan uang transportasi jika ia ditugaskan keluar kantor. Setidaknya masih ada tambahan penghasilan untuk menutupi hutang-hutangnya.


Mungkin kita melihat betapa sulitnya hidup mereka, tapi kita tidak tahu di balik ujian Allah itu mungkin Allah sedang Mempersiapkan kehidupan yang lebih baik. Allah telah Mengatur rejeki setiap hambaNya, kita hanya perlu untuk berdoa, berusaha dan tawakal. Kita harus pandai mencari peluang dimana Allah akan Menurunkan rejeki itu. Jangan pernah menganggap remeh suatu pekerjaan dengan alasan tidak cocok atau dengan gaji yang tidak sesuai, mungkin itu awal dari ujian yang Allah Berikan, mungkin juga itu merupakan jalan menuju keberkahan dan rejeki yang Allah siapkan untuk kita. Setiap langkah, selama kita masih bisa dan mampu, jangan pernah berhenti untuk berusaha. Karena berhenti atau diam sama saja dengan kematian. Bahkan kita dianjurkan berjalan dan keluar rumah untuk mencari rejeki itu. Entah nanti kita akan menemukan sekoin uang, atau kita akan bertemu dengan orang yang akan memberi kita pekerjaan atau bahkan diberi sebungkus nasi sekedar untuk memenuhi kewajiban kita pada tubuh ini. Allah tidak pernah tidur, Allah tidak pernah diam Melihat setiap usaha hambaNya. Kalaupun Allah belum juga mendatangkan rejeki itu pada kita, itu karena Allah ingin Melihat seberapa kuat usaha kita untuk 'merayu' Allah dengan setiap doa yang kita panjatkan.

4 komentar:

  1. ngomogin Imam nih...hahaha...ketahuan deh...
    Allah itu mengatur sebuah sebab dan akibat...
    Sebab yang kita lakukan akan melahirkan akibat...
    Jika hanya berpasrah pada sebab pekerjaan yang itu2 aja ya akibatnya rezeki hanya segitu2 aja....Rencana Allah hanyalah terasa kepada mereka yang mengerti itu...makanya ada doa yang selalu diiringi ikhtiar. Bahkan mereka yang tak berdoa kepadaNya pun jikalau ikhtiar tetap akan mendapatkan akibatnya, bedanya rahmat dan berkah ibadah yang tidak didapat....jika ingin mendapatkan rezeki yang lebih ya berusaha untuk itu...tapi perlu diingat kembali kebahagiaan itu sudah ada di tempatnya, tak kemana2, hanya kita saja yang belum menyadari keberadaannya...bukan berada pada hal yg belum kita dapatkan...tapi selalu melekat pada semua hal yang telah kita peroleh....setidaknya itu sedikit pengingat jika suatu ketika rezeki yang diberikaNnya sudah terlalu melimpah....Bukan begitu Ustdzah Udin??....hehehe

    BalasHapus
  2. Imam kan hanya sebagian contoh, Ya. yang lain juga masih ada qo! heheee... pada kenyataannya cari kerja itu susah, ditambah lagi kalau dasar pendidikan yang gak tinggi-tinggi amat. mungkin alasan itu yang bikin beberapa orang terpaksa menerima pekerjaan yang ada. tapi menurut risdie, dengan 'terpaksa' menerima suatu pekerjaan, jika dikerjakan dengan jujur dan sungguh-sungguh, bisa jadi itu jalan menuju rejeki yang Allah Kasih.

    BalasHapus
  3. bener kata risdie.. banyak yg nasibnya kaya gitu... mikirnya : 'yang penting kerja, daripada nganggur'. Tapi kalo keadaanya seperti mereka tapi mereka bekerja dengan ikhlas dan sepenuh hati, InsyaAllah mereka akan di berikan jalan yg lebih baik dan rejeki yang jauh lebih besar.. amin

    BalasHapus
  4. Ya ALLOH sama banget aku juga lagi dalam masa masa susah dan nganggur ... tapi mending sih aku ada kerjaan kecil-kecilan

    BalasHapus