Rabu, 23 Februari 2011

cerita di suatu pagi

Pagi tadi aku bersama suamiku makan ketoprak di pinggir jalan margonda... Tiba-tiba kulihat seorang bapak tua menyebrang dari sebrang jalan tempat kami makan, tak kusangka ternyata ia seorang buta dengan peci di kepala dan tongkat yang digunakan untuk berjalan. Sayangnya trotoar pemisah jalan itu berpagar, sehingga si bapak tua kesulitan menyebrang. Ia harus menyusuri jalan hingga menemukan celah tanpa pagar, agar ia bisa melanjutkan jalan ke sebrang. Aktivitas makanku berhenti sejenak untuk memperhatikan si bapak tua, tak terpikirkan bagaimana caranya ia dapat menyebrang, tak bisa kubayangkan bagaimana jika ia tertabrak kendaraan yang melaju kencang di jalan besar itu. Tapi ternyata tidak semua pengguna jalan raya itu begajulan, mereka pasti paham bahwa yang sedang menyebrang adalah seorang bapak tua yang buta dengan peci di kepala dan tongkat yang digunakan untuk berjalan, sehingga ada seorang pengemudi motor yang melambai-lambaikan tangan ke atas agar pengemudi kendaraan lainnya yang dibelakang dapat memperlambat laju kendaraannya. Dan akhirnya si bapak tua itu sampai ke tujuan dengan selamat. Subhanallah, Allah Memberikanya tak dapat melihat, namun Ia selalu Memberikan perlindungan bagi setiap hambaNya...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar