Minggu, 27 Februari 2011

Untuk Anakku

Nak..
.
Selalu ku ajak kamu ketika sholat, agar kelak kamu mengenal Allah yang telah Menciptakanmu..
Ku ajak kamu untuk berdzikir bersamaku, agar kelak kamu selalu ingat dengan Allah..
Ku ajak kamu mendengarkan lantunan ayat Al-Qur'an, agar kelak kamu tau betapa indahnya pesan yang telah Ia turunkan untuk hambaNya termasuk kamu..
.
Agar kelak kamu menjadi anak yang sholeh/sholehah, yang akan memberikan bobot pada bumi ini dengan kalimat Allah..

Kamis, 24 Februari 2011

Sedikit mengingatkan tentang sholat

Seringkali aku merasa geram dengan orang-orang yang mengaku beragama Islam tapi tidak melaksanakan sholat. Aku memang bukan Muslim yang sempurna, tapi sebisa mungkin jangan sampai aku meninggalkan sholat kecuali disaat yang memang diperbolehkan untuk tidak melaksanakan sholat. Meskipun sulit untuk melakukan sholat dengan khusyuk, jadwal sholat yang tidak selalu tepat waktu, menjamak sholat hanya karena "tanggung" mengerjakan sesuatu atau dalam perjalanan, mengerjakan sholat disisa-sisa waktu dan tenaga, tapi sholat akan tetap menjadi kewajiban dan juga kebutuhanku.
.
Jika bisa dihitung berapa banyak nikmat yang Allah Berikan, tidak akan ada yang mampu melakukannya. Bahkan setiap kedipan mata, setiap udara yang dihirup, setiap detik waktu yang kita gunakan, setiap gerak jantung kita, merupakan karunia Allah. Tapi apa yang sudah kita berikan padaNya... Pada dasarnya Allah memang tidak Membutuhkan apapun, segala perintahnya hanya untuk menguji seberapa besar keimanan hambaNya. Sholat yang diwajibkan hanyalah 5 waktu, bahkan sholat 4 rokaat yang jumlahnya paling banyak saja tidak sampai 10 menit orang melakukannya. Bagaimana jika Allah mewajibkan sholat 50 waktu seperti yang pernah diperintahkan Allah kepada Rasul sebelum Allah Meringankannya hingga menjadi 5 waktu... Bagaimana jika Allah Mewajibkan pula sholat tahajjud, sholat dhuha, sholat rawatib... Ahh, manusia selalu ingin yang mudah. Sudah dipermudah, tapi masih saja tidak mau melakukan.
.
Bukan hanya itu, Allah sudah sangat Memberikan kemudahan hambaNya yang mau berusaha melaksanakan sholat. Bagi orang yang dalam perjalanan jauh, diperbolehkan menjamak dan/atau mengqosor sholat. Bagi yang sakit dan tidak diperbolehkan untuk tersentuh air, Allah menyediakan alternatif berwudhu dengan cara tayamum. Yang tidak bisa melaksanakan sholat dengan berdiri dikarenakan sakit, Allah memperbolehkan hambaNya melaksanakan sholat dengan cara duduk, berbaring, bahkan mengedipkan mata atau melalui isyarat. Subhanallah, terlalu banyak kemudahan yang Allah Berikan, tapi mengapa manusia tidak mau melakukan.
.
Padahal dalam Rukun Islam, kewajiban sholat ditempatkan pada posisi nomor dua setelah syahadat. Setelah manusia dinyatakan Islam, bisa karena disyahadatkan oleh orang tuanya ataupun membaca syahadat karena menjadi mualaf, maka timbul kewajiban untuk melaksanakan sholat. Sholat memang berbeda dengan ibadah lainnya seperti puasa yang masih bisa diganti dengan membayar fidyah bagi yang sudah tidak mampu melakukannya, atau zakat yang diwajibkan bagi Muslim yang sudah mencapai nisabnya, atau haji yang hanya diwajibkan bagi yang mampu melakukan. Tapi sholat merupakan amalan yang akan dipertanyakan paling pertama di yaumul hisab nanti, bukan amalan lain meskipun itu adalah kebaikan. Memang akhlak dan perbuatan juga harus mencerminkan pribadi Islami, tapi apa jadinya orang yang mengaku Islam dan berkepribadian Islam tapi tidak menjalankan kewajiban sholat... Astaghfirullah
.
Teman, tulisan ini merupakan peringatan bagi diriku sendiri. Tapi aku harap tulisan ini dapat mengingatkan kalian juga, karena sesama Muslim sudah sepatutnya untuk saling mengingatkan dalam kebaikan. Semoga kita menjadi hambaNya yang taat kepadaNya, menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya.

Rabu, 23 Februari 2011

cerita di suatu pagi

Pagi tadi aku bersama suamiku makan ketoprak di pinggir jalan margonda... Tiba-tiba kulihat seorang bapak tua menyebrang dari sebrang jalan tempat kami makan, tak kusangka ternyata ia seorang buta dengan peci di kepala dan tongkat yang digunakan untuk berjalan. Sayangnya trotoar pemisah jalan itu berpagar, sehingga si bapak tua kesulitan menyebrang. Ia harus menyusuri jalan hingga menemukan celah tanpa pagar, agar ia bisa melanjutkan jalan ke sebrang. Aktivitas makanku berhenti sejenak untuk memperhatikan si bapak tua, tak terpikirkan bagaimana caranya ia dapat menyebrang, tak bisa kubayangkan bagaimana jika ia tertabrak kendaraan yang melaju kencang di jalan besar itu. Tapi ternyata tidak semua pengguna jalan raya itu begajulan, mereka pasti paham bahwa yang sedang menyebrang adalah seorang bapak tua yang buta dengan peci di kepala dan tongkat yang digunakan untuk berjalan, sehingga ada seorang pengemudi motor yang melambai-lambaikan tangan ke atas agar pengemudi kendaraan lainnya yang dibelakang dapat memperlambat laju kendaraannya. Dan akhirnya si bapak tua itu sampai ke tujuan dengan selamat. Subhanallah, Allah Memberikanya tak dapat melihat, namun Ia selalu Memberikan perlindungan bagi setiap hambaNya...

Rabu, 16 Februari 2011

Rasaku...

Bahagianya...
Melihat adanya cinta di dirimu
Mendengar suara hembusan nafasmu
Menggenggam jari-jemarimu
Merasakan hangatnya kasih sayangmu
.
Bahagianya bersamamu...